-
Perawat di Acute Care
Bagaimana peran perawat?.
-
Mentoring
Mentoring dalam pendidikan klinik.
-
Perawat Ambulance
Bagaimana perannya?
-
Bystander CPR
Bagaimana meningkatkannya?
-
Akreditasi Jurnal
Daftar Jurnal Keperawatan terakreditasi
Jurnal Keperawatan Terakreditasi Sinta 3
Enjoy, Learn and EduJanuary 01, 2020Jurnal, Kep Anak, Kep Gadar, Kep gerontik, Kep Jiwa, Kep keluarga, Kep KMB, Kep komunitas, Kep Kritis, Kep Maternitas
No comments
Jurnal Keperawatan Terakreditasi Sinta 3
Daftar Jurnal Keperawatan Terakreditasi Sinta 3 sebagai berikut :
NurseLine
Journal (NLJ) adalah artikel jurnal ilmiah keperawatan. Jurnal yang diterbitkan
oleh Jurusan Keperawatan, Universitas Jember bekerja sama dengan Asosiasi
Perawat Nasional Indonesia di Jember (DPD PPNI Kabupaten
Jember). NurseLine Journal (NLJ) adalah jurnal open source (e-journal)
untuk perawat, profesi perawatan kesehatan, dan peneliti. NLJ memiliki
p-ISSN 2540-7937 dan e-ISSN 2541-464X. Jurnal NurseLine diterbitkan dua kali
dalam setahun, Mei dan November. NurseLine Journal menerima artikel penelitian
dan artikel tinjauan pustaka asli yang belum dipublikasikan di media lain atau
jurnal ilmiah lainnya. Sekarang, NLJ telah diindeks oleh SINTA dengan Peringkat
ke-3.
Fokus
dan cakupan jurnal termasuk:
1.
Perawatan medikal bedah (Dewasa)
2.
Perawatan darurat dan kritis
3.
Keperawatan gerontologis
4.
Keperawatan komunitas
5.
Perawatan kesehatan keluarga
6.
Perawatan kesehatan mental
7.
Keperawatan anak
8.
Perawatan maternitas
9.
Kepemimpinan dan manajemen
keperawatan
10. Pengobatan Pelengkap dan Alternatif
(CAM) dalam keperawatan
11. Pendidikan keperawatan
Jurnal Kebidanan dan Keperawatan
'Aisyiyah diterbitkan sejak Juni 2005 dengan ISSN 1858-0610 (cetak), ISSN
2477-8184 (online) oleh STIKES' Aisyiyah Yogyakarta. Sejak Maret 2016 Jurnal
Kebidanan dan Keperawatan Aisyiyah diterbitkan oleh Universitas 'Aisyiyah
Yogyakarta. Jurnal Kebidanan dan Keperawatan 'Aisyiyah diterbitkan 2 kali
setahun pada bulan Juni dan Desember. Berisi tulisan-tulisan yang diangkat dari
hasil penelitian di bidang kebidanan dan keperawatan.
Jurnal
ini telah DIAKREDITASI oleh Akreditasi Jurnal Nasional (ARJUNA) yang Dikelola
oleh Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi, Republik Indonesia
dengan Kelas Dua (Peringkat 3, Sinta 3) sejak tahun 2016 hingga 2020
berdasarkan keputusan No. 21 / E / KPT / 2018.
Setiap
artikel yang ditujukan kepada staf editorial. Akan dipilih melalui proses
Tinjauan Awal oleh Dewan Editorial. Kemudian, artikel akan dikirim ke peer
reviewer dan akan masuk ke seleksi berikutnya oleh Blind Review Process.
Setelah itu, artikel akan dikembalikan kepada penulis untuk direvisi. Proses
ini memakan waktu satu bulan untuk waktu maksimum. Untuk setiap naskah, peer
reviewer akan menilai aspek substansial dan teknis, peer reviewer yang
berkolaborasi dengan Jurnal Kebidanan dan Keperawatan 'Aisyiyah.
Cakupan
Jurnal diantaranya :
- Kehamilan
- Tenaga kerja
- Post Partum
- Patologi
- Komunitas kebidanan
- Rencana keluarga
- Kesehatan reproduksi
- Perawatan Darurat
- Perawatan Bersalin
- Perawatan Kesehatan Mental
- Perawatan Medis
- Perawatan Masyarakat
DOI
Prefix 10.31101 by Crossref
Sinta
Score S3
Jurnal
Pendidikan Keperawatan Indonesia (JPKI) adalah sarana pengembangan dan
publikasi karya ilmiah. Sebagai media bagi para peneliti, dosen dan praktisi keperawatan dan
kesehatan. JPKI adalah jurnal cetak. dan elektronik dengan sistem open access
journal.
JPKI
menerbitkan artikel-artikel dalam lingkup keperawatan. dan kesehatan secara luas
namun terbatas terutama bidang pendidikan keperawatan. Artikel harus merupakan
hasil penelitian, studi kasus, hasil studi literatur, konsep keilmuan,
pengetahuan dan teknologi yang inovatif dan terbaharu dalam lingkup ilmu
keperawatan baik dalam skala nasional dan internasional. Artikel akan ditelaah
secara peer review. oleh mitra bestari dari berbagai institusi.
Jurnal
JPKI telah terkareditasi. oleh RISTEKDIKTI dengan SINTA Score 3 berdasarkan SK
34/E/KPT/2018
e-ISSN
2477-3743 p-ISSN 2541-0024
Jurnal
Keperawatan adalah jurnal peer-review yang diterbitkan oleh Jurusan Keperawatan
di Fakultas Ilmu Kesehatan, Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) dan berafiliasi
dengan Asosiasi Perawat Nasional Indonesia (INNA) Malang, yang berfokus pada
beberapa masalah di bidang keperawatan. Volume pertama diterbitkan pada 2010,
dan diterbitkan dua kali setahun, diterbitkan pada Januari dan Juli.
Jurnal
Keperawatan bertujuan untuk menyediakan forum dan pertemuan antara peneliti dan
praktisi dalam bidang terkait keperawatan. Jurnal ini hanya menerima artikel
dari hasil penelitian asli (prioritas utama), artikel studi kasus (bukan
prioritas), dan artikel ulasan ilmiah yang baru (bukan preferensi). Jurnal
Keperawatan adalah publikasi ilmiah untuk penelitian luas dan topik kritik
dalam studi keperawatan, tetapi tidak terbatas pada isu-isu berikut:
keperawatan anak, kesehatan wanita dan anak dalam keperawatan, keperawatan kesehatan
masyarakat, keperawatan psikiatrik, keperawatan bedah medis, keperawatan
darurat dan bencana, dan pendidikan keperawatan.
Jurnal
Keperawatan UMM telah diakreditasi oleh KEMENRISTEKDIKTI No. 21 / E / KPT /
2018 (Sertifikat Akreditasi)
p-ISSN:
2086-3071 | e-ISSN: 2443-0900
Indonesian
Nursing Journal of Education and Clinic (INJEC) adalah jurnal penelitian
peer-review resmi dari Asosiasi Institusi Pendidikan Nurse Indonesia (AIPNI).
Jurnal ini bertujuan untuk mempromosikan kemajuan dalam keperawatan dan
perawatan kesehatan melalui penyebaran temuan penelitian terbaru. INJEC mencakup
beragam topik keperawatan seperti pendidikan keperawatan, praktik klinis,
masalah keperawatan lanjutan, dan kebijakan terkait profesi keperawatan. Jurnal
ini menerbitkan dua edisi per tahun pada Juni dan Desember. Pembaca yang dituju
INJEC termasuk pendidik perawat, peneliti, manajer, dan praktisi perawat di
semua tingkatan.
Jurnal
Keperawatan Indonesia dari Pendidikan dan Klinik menyambut pengajuan di bidang
ilmu keperawatan dan praktik. Fokus dan Ruang Lingkup:
- Dasar Keperawatan
- Manajemen dalam Keperawatan
- Keperawatan medis-bedah
- Perawatan kritis Keperawatan
- Perawatan Kesehatan Masyarakat
- Perawatan Kesehatan Mental
- Perawatan Geriatri
- Perawatan Keluarga
- Perawatan Bersalin
- Kesehatan perempuan
- Perawatan Anak
- Pendidikan Keperawatan
Sunber :
http://sinta2.ristekdikti.go.id/journals?q=&search=1&sinta=3
Jurnal Keperawatan terakreditasi Sinta 2
Enjoy, Learn and EduDecember 30, 2019Jurnal, Kep Anak, Kep Gadar, Kep gerontik, Kep Jiwa, Kep keluarga, Kep KMB, Kep komunitas, Kep Kritis, Kep Maternitas
No comments
Jurnal
Keperawatan terakreditasi Sinta 2
Penelusuran
data ilmiah tentang keperawatan dapat dilakukan melalui jurnal. Jurnal telah
dilakukan standardisasi melalui akreditasi. Jurnal Keperawatan terakreditasi
Sinta 2 merupakan sarana untuk mencari bahan kajian ilmiah yang terakreditasi.
Berikut adalah beberapa daftar Jurnal Keperawatan terakreditasi Sinta 2 :
Jurnal
Keperawatan Padjadjaran adalah jurnal yang diterbitkan oleh Fakultas
Keperawatan di Universitas Padjadjaran. Jurnal Keperawatan Padjadjaran
merupakan jurnal peer review. menyediakan fasilitas akses terbuka untuk artikel
ilmiah yang diterbitkan oleh prinsip-prinsip yang memungkinkan penelitian
gratis tersedia bagi publik untuk mendukung pertukaran ilmiah global. Jurnal
Keperawatan Padjadjaran diterbitkan tiga kali setahun, khususnya pada bulan
April, Agustus, dan Desember.
Jurnal
Keperawatan Padjadjaran menerbitkan makalah di bawah Atribusi Creative Commons
- Lisensi Internasional Non Komersial 4.0. Ruang lingkup jurnal adalah bidang
keperawatan dan kesehatan. Jurnal Keperawatan Padjadjaran menyediakan akses
terbuka ke publik untuk membaca abstrak dan makalah lengkap.
Artikel
yang dikirim ke jurnal akan disaring oleh editor. Memutuskan apakah artikel
akan dikirim ke pengulas atau tidak. Artikel akan dikirim untuk menjadi
pengulas dan kembali ke penulis untuk direvisi. Proses ini memakan waktu
sekitar tiga bulan. Para pengulas memiliki keahlian dalam bidang keperawatan
dan kesehatan.
Jurnal
Keperawatan Padjadjaran has been accredited by Directorate General of Higher
Education, The Ministry of Research, Technology and Higher Education of
Indonesia based on letter No. 1/E/KPT/2015 on October 24, 2015.
ISSN 2338
5324
EISSN
2442 7276
DOI:
10.24198/JKP
Fokus Jurnal Keperawatan Indonesia adalah penyebaran informasi yang berkaitan dengan penelitian
keperawatan dan studi berbasis bukti tentang masalah keperawatan perkotaan di
negara-negara berpenghasilan rendah. Ini mencakup isu-isu khusus tentang
pendidikan, praktik, dan penelitian. Jurnal ini juga mempertimbangkan
presentasi pengetahuan yang baik terkait dengan memperkuat sistem perawatan
kesehatan yang mencakup tenaga kesehatan, dan kebijakan kesehatan. Kami
menerima surat dan komentar dari artikel kami yang diterbitkan. Semua
kontribusi yang diajukan. akan menjalani proses peer-review double blind.
sesuai dengan kriteria standar.
Judul
jurnal singkatan adalah JKI, berarti Nursing Journal of Indonesia (dalam bahasa
Inggris). JKI diterbitkan oleh Universitas Indonesia.
JKIpISSN:
1410-4490
eISSN:
2354-9203
Accredited
(2017-2022) by Directorate General of Research and Development Strengthening of
the Ministry of Research, Technology and Higher Education of the Republic of
Indonesia (No: 51/E/KPT/2017) with Sinta Score S2.
Jurnal
Keperawatan Soedirman (JKS) adalah peer review dan jurnal akses terbuka yang
menerbitkan karya ilmiah di bidang keperawatan dan ilmu kesehatan (pISSN:
1907-6673, e-ISSN: 2579-9320). Jurnal ini didirikan pada tahun 2006 dan
dikembangkan oleh Departemen Keperawatan, Fakultas Ilmu Kesehatan, Universitas
Jenderal Soedirman
Jurnal
Keperawatan Soedirman (JKS) mencakup semua bidang keperawatan termasuk
penelitian dasar dalam keperawatan. diantaranya keperawatan manajemen, gawat
darurat, dan keperawatan kritis, keperawatan medis-bedah. serta keperawatan
jiwa, keperawatan maternitas, keperawatan anak, keperawatan gerontik,
keperawatan komunitas, keperawatan pendidikan, keperawatan keluarga. serta
pengobatan komplementer dan alternatif (CAM) dalam keperawatan.
JKS
diterbitkan oleh Universitas Jenderal Soedirman.
Nurse media Journal of Nursing (e-ISSN: 2406-8799, p-ISSN: 2087-7811) adalah jurnal
internasional yang menyediakan forum untuk menerbitkan karya ilmiah praktisi
perawat, akademisi, dan peneliti.
Fokus dan
lingkup jurnal termasuk keperawatan medikal bedah, keperawatan gawat darurat,
keperawatan gerontik, keperawatan komunitas, keperawatan jiwa, keperawatan
anak, keperawatan maternitas, kepemimpinan dan manajemen keperawatan,
pengobatan komplementer dan alternatif (CAM) dalam keperawatan, dan pendidikan
keperawatan.
Jurnal
ini diterbitkan secara teratur pada bulan Juni dan Desember setiap tahun. Mulai
tahun 2020, jurnal akan menerbitkan tiga edisi setiap tahun, yaitu pada bulan
April, Agustus, dan Desember
Jurnal
ini telah diakreditasi oleh Akreditasi Jurnal Nasional (ARJUNA) yang dikelola
oleh Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi, Republik Indonesia
dengan Kelas Dua (Sinta 2) sejak 2016 hingga 2020 (Keputusan No. 30 / E / KPT /
2018 ).
References
:
Bagaimana Mentorship dalam Pendidikan Klinik
Bagaimana Mentorship dalam Pendidikan Klinik
Pada proses pembelajaran klinis dengan metode mentorship ini perlu dukungan dari 3 komponen yaitu Mentor, Institusi Pendidikan Tinggi dan Instansi lahan praktek.
Berdasarkan 3 komponen tersebut memiliki tanggung jawab masing-masing
diantaranya, tanggungjawab Mentor: Mempersiapkan peserta didik untuk mampu
melaksanakan peran perawat, Berbagi pengetahuan dengan pasien, Mempunyai
kesempatan dan mendapatkan pengalaman belajar, Menyediakan waktu untuk
memberikan umpan balik, memonitor dan mencatat setiap kemajuan yang didapat
mentee, Mengkaji kemampuan dan keselamatan pasien dan dilakukan dokumentasi,
Memberikan umpan balik dengan tujuan membangun mentee dengan cara memberikan
saran bagaimana cara untuk meningkatkan kemampuan, Melaporkan setiap insiden
buruk kepada menager senior, Memberi kuliah dan mempraktekan cara mengorganisir
permasalahan sesuai dengan kebutuhan, Selalu aktiv mengikuti perkembangan ilmu,
Terlibat dalam pengawasan klinis mentee.
Tanggungjawab
Institusi Pendidikan Tinggi: Mengerjakan collaboratively dengan pihak lahan
praktek, Mendukung mentor dan mentee tetap terjalin komunikasi, Memastikan
terjadi satu sistem komunikasi yang pada tempatnya, Mengomunikasikan perubahan
apapun yang terjadi kebagian program, Melakukan satu sistem evaluasi yang
efektif pada tempatnya.
Tanggungjawab Penyedia Lahan Praktek: Mempersiapkan
mentor sebaik-baiknya, Melakukan collaboratively dengan HEIs (pendidikan),
Menyediakan kesempatan belajar untuk mentee, Mengakui adanya kompleksitas dari
peran mentor, Mengidentifikasi dan mendukung kebutuhan mentor, Mengevaluasi
kinerja mentor, Menyediakan lingkungan yang mendukung proses belajar dan
mengajar, Memberikan motivasi pada mentee untuk berusaha berkembang. NMC
merekomendasikan secara normal seorang mentor tidak boleh membantu lebih dari
tiga mentee (a,b,c, 2006. Murray. Main, 2005).
Setiap metode
pembelajaran memiliki keuntungan dan kerugian, berikut adalah beberapa
keuntungan dan kerugian metode mentorship berdasarkan komponen yang mempengaruhi.
Keuntungan Mentor
(Pembimbing Klinik) :
1. Mentor akan belajar
untuk melakukan refleksi terhadap perspektif yang luas.
2. Mengembangkan
pandangan baru tentang masalah yang mungkin muncul
3. Kesempatan untuk
melangkah diluar rutinitas
4. Menjadi lebih
objektiv
5. Memberikan
kontribusi positif untuk pengembangan individu dan organisasi.
Keuntungan Mentee
(Peserta Didik) :
1. Perpindahan
fundamental dalam ketrampilan individu dan kemawasdirian
2. Pengembangan
pendekatan seumur hidup untuk belajar mandiri
3. Meningkatkan
penerimaan untuk kompetensi manajerial
4. Mengembangkan
jaringan yang luas dari penyedia layanan
5. Meningkatkan
kapasitas untuk “kemampuan belajar mengaplikasikan”
6. Meningkatkan
kemampuan sebagai sumber ide dan praktek dari pandangan organisasi dan di
intergrasikan kedalam dirinya
7. Meningkatkan mawas
diri, otonomi dan percaya diri.
Kerugian Mentorship
:
1. Memerlukan waktu
2. Kesempatan dan
biaya untuk karyawan,
3. Saat stress atau
krisis konseling dibutuhkan
4. Saat hubungan
menjadi disfungsional.
Penyebab Mentoring
tidak berjalan dengan baik :
Dumpers / sampah :
tidak “mendapat” pada akhir proses,
Blockers / hambatan
: menghindari pertemuan dengan orang yang dibutuhkan, Destroyers / rusak:
kegagalan yg berulang, menyebabkan terlihat tidak penting, mencari kesalahan (
a,b, 2006. 2007).
Metode pembelajaran
klinis dengan mentorship memerlukan tahap evaluasi pembelajaran. Suatu evaluasi
dikatakan baik sebagai suatu alat pengukur bila memenuhi ciri : valid,
reliable, objektif, praktis, dan ekonomis (a,b,c).
1) Validitas
Sebuah tes tersebut
valid apabila tes tersebut dapat mengukur apa yang hendak diukur. Untuk
mendapatkan tes yang valid, dengan demikian isi dan kedalaman tes perlu
disesuaikan dengan tujuan atau sasaran belajar. Kesesuaian isi tes dengan
tujuan belajar validitas isi atau “content validity” validitas dapat diupayakan
dengan cara menyusun kisi-kisi soal ataupun blueprint yang diserahkan kepada
mentor.
2) Reliabilitas
Kata reliabilitas
berasal dari bahasa Inggris reliable yang berarti dapat dipercaya. Jadi pengertian
tes yang mempunyai reliabilitas berarti tes tersebut mempunyai sifat dapat
dipercaya. Apabila memberikan hasil yang tetap bila diujikan berkali-kali.
Sebuah tes dikatakan reliable apabila hasil tersebut menunjukkan ketetapan.
Dngan kata lain jika kepada para peserta didik (mentee) diberikan tes yang sama
pada waktu yang berlainan, maka setiap peserta didik akan tetap berada dalam
urutan (ranking) yang sama dalam kelompoknya.
3) Obyektifitas
Dalam pengertian
sehari-hari telah diketahui bahwa objektif berarti tidak adanya unsur pribadi
yang mempengaruhi. Suatu tes dapat dikatakan memiliki objektifitas. Apabila pelaksanaan
tes tidak ada faktor luar yang mempengaruhi. Hal ini terutama terjadi pada
sistem scoring. Menekankan ketetapan (consistency). Sedangkan reliabilitas
menekankan ketetapan dalam hasil tes.
4) Praktikabilitas
(Practicability)
Sebuah tes
dikatakan memiliki praktibilitas yang tinggi. Apabila tes tersebut bersifat
praktis, kemudian mudah melaksanakan, lalu mudah diperiksa dan petunjuk
teknisnya jelas. Hal ini berupa pendampingan mentor saat ujian dengan mentee.
5) Ekonomis
Yang dimaksud ekonomis
adalah pelaksanaan tes tersebut tidak membutuhkan biaya yang mahal, tenaga yang
banyak maupun waktu yang lama (Nursalam, Efendi. 2008).
Berdasarkan analisa
evaluasi mentorship tepat digunakan sebagai metode pembelajaran klinis karena
memenuhi 5 prinsip dalam evaluasi pembelajaran. Berdasarkan Studi literatur ini
dapat disimpulkan bahwa mentoring adalah suatu peran yang mana mampu memberi
dukungan dan semangat, mendengar, memfasilitasi mentee (peserta didik). Seorang
mentor harus mempunyai pengetahuan yang bagus. Lingkungan kerja dari mentee
untuk lebih banyak memberikan advis. Saran juga diperlukan tetapi mereka juga
butuh “ekstra skill-set” seputar proses mentorship. Untuk lebih memastikan
mentee mendapatkan keuntungan yang maksimum.
Peran dari seorang mentor adalah
Sebagai figur “ayah/ibu”, guru, role model, konselor yang bisa di dekati,
pemberi saran yang dipercaya, sebagai penantang, motifator, orang yang memberi
nominasi, sebagai orang yang lebih tua, senior, membetulkan- Hubungan hirarki.
Baca Juga : Pendidikan Klinik
Baca Juga : Pendidikan Klinik
Tiga komponen
penyelenggara pembelajaran klinik model mentorship, yaitu mentor, penyelenggara
lahan praktek, dan pendidikan, masing-masing memiliki tanggung jawab yang mana
tujuannya untuk penyelenggaraan pembelajaran klinik model mentorship. Di dalam
pelaksanaan pembelajarn klinik metode mentorship harus dialkukan evaluasi
secara berkelanjutan.
Penerapan pembelajaran klinik dengan metode mentorship
ada sisi yang menguntungkan tetapi juga ada kerugiannya, tetapi kerugian
tersebut bisa diminimalisir atau bahkan bisa dicegah apabila dalam
pelaksanaannya didasari atas tujuan untuk menciptakan generasi perawat handal
dan profesional serta sebelum penerapan sudah dilakukan persiapan sebaik
mungkin (a,b,c).
Daftar
Pustaka
a______2004.
A Guide to Percepthorship and Mentorship. Canadian Nurse Association.
b______.2007.
Guidance for mentors of nursing students and midwives. Second edition Published
by the Royal College of Nursing 20 Cavendish Square London W1G 0RN
c______2006.Training
Guide for Volunteer Mentors. www.beamentor.org
d______2010.
Mentoring. British Journal of Hospital Medicine, February 2010, Vol 71, No 2
Aik.
Halarie.2000. Teaching and assessing in nursing: A worthremembering Educational
experience. Health Science Journal. http://www.hsj.gr
Handayani,
Nunung. 2012. Penerapan Metode Mentorship Untuk Meningkatkan Kompetensi
Mahasiswa Pada Pembelajaran Klinik Keperawatan (Studi Pada Mahasiswa Akper Dr.
Soedono Madiun Di RSUD Caruban). UNS Solo.
Murray,
Cyril. Main, Andrew . 2005. Role modelling as a teaching method for student
mentors. Vol 101. No 26. www.nursingtimes.net
Moberg, D.J.
Velasquez 2004. The Ethics of Mentoring Business Ethics Quarterly; Volume 14,
Issues 1. Available, Online at http://www.itl.usyd.edu.au/community/moberg.
Nurhadi.
(2004). Pembelajaran Kontekstual dan Penerapannya dalam Kurikulum Berbasis
Kompetensi (KBK). Malang: UM Press
Nursalam
& Ferry Efendi. (2008). Pendidikan dalam Keperawatan. Jakarta: Salemba
Medika
Nurachmach,
E. (2007). Paradigma pencapaian kompetensi pada pendidikan ners dengan model
preceptorship dan mentorship. Disampaikan pada Pelatihan Nasional Preceptorship
dan Mentorship untuk Pendidikan Ners. Yogyakarta, 12 – 14 Februari 2007.
Mentoring sebagai Pendidikan Klinis Keperawatan
Mentoring sebagai Pendidikan Klinis Keperawatan
Mentoring sebagai Pendidikan Klinis Keperawatan. Definisi dari
mentoring adalah orang yang lebih terampil/berpengalaman bersedia memberikan
pengajaran kepada orang dengan ketrampilan/pengalaman sedikit, dengan tujuan
yang disepakati oleh orang yang mempunyai pengalaman lebih sedikit untuk
menambah dan mengembangkan kompetensi yang spesifik (Murray, Owen. 1991).
Dari definisi
tersebut diatas bisa disimpulkan bahwa mentoring adalah:Support (dukungan),
Encouragement (memberi semangat), Listening (mendengar), Facilitation of
Self-Reliance (memfasilitasi), Mentoring bukan “Evaluation”. Jadi seorang
mentor harus mempunyai pengetahuan yang cukup, untuk lebih banyak memberikan
saran. Serta mereka juga butuh “ekstra skill-set” seputar proses mentorship
untuk memastikan mentee mendapatkan keuntungan yang maksimum. Tiga Pendekatan
Mentoring menurut Morton-Cooper & Palmer (a,b,c,d):
1. Classical
mentoring, Sebagai pilihan, hubungan informal alamaiah. Kemampuan dalam
emosional, organisasional, dan istilah profesional.
2. Contract
mentoring, Sebagai tambahan , membuat hubungan organisasional biasanya berfokus
pada fungsi spesifik yang membantu.
3. Pseudomentoring,
Mentoring dalam dalam “penampilan” , istilah yang singkat dan fokus yang jelas,
misalnya dukungan dalam penempatan pencapaian yang spesifik, tujuan yang sempit.
Dalam tatanan
pendidikan klinis keperawatan Peran Pembimbing Klinik Sebagai Mentor menjadi
sangat penting. Hal-hal yang harus dimiliki seorang mentor adalah ;
Siap untuk
mengambil peran sebagai mentor bagi mentee,
Membagi pengetahuan tentang
perawatan pasien dan berlaku sebagai positif role model,
Familiar dengan
program study mentee dan melakukan dokumentasi pengkajian,
Mengidentifikasi
kesempatan belajar dan pengalaman belajar sebagai proses yang terencana,
Mengobservasi
mentee melakukan ketrampilan dalam supervisi sesuai level yang sesuai,
Menyediakan waktu untuk refleksi, feedback, monitoring dan dokumentasi kemajuan
mentee,
Mengkaji kompetensi dan keamanan pasien, menjaga dalam dokumentasi
pengkajian,
Memberikan kepada mentee feedback membangun,
dengan menyarankan
bagaimana meningkatkan untuk peningkatan kemajuan mentee,
Melaporkan setiap
insiden yang tidak diinginkan atau hal penting kepada manajer senior anda dan
institusi pendidikan,
Bekerja sama dengan dosen dan staf pendidikan klinik bila
diperlukan.
Memelihara pengetahuan profesional termasuk ikut pertemuan
“mentorship updates”. Ikut dalam supervisi klinik dan merfleksikan hubungan ini
ke dalam peran tersebut Mencatat pengalaman mentoring anda sebagai bukti
pengembangan professional. (Murray. Main, 2005).
Berdasarkan peran
pembimbing klinik sebagai mentor, secara garis besar peran seorang mentor
adalah bertujuan untuk membantu mentee dalam bentuk perilaku mendukung dalam
hal-hal positif, membantu dalam persiapan selama proses pembelajaran,
memberikan berbagai informasi/intruksi yang dibutuhkan mentee, memberi
kesempatan untuk ekspresi diri, menggali respon dan implikasi terhadap
keperawatan dan menghubungkannya dengan keperawatan yang akan datang, serta
melakukan evaluasi. Proses dalam melakukan mentoring, diantaranya (b,c) :
Persiapan Penempatan
Nama mentor
sebaiknya disampaikan untuk setiap mentee dengan penempatan area dan total
durasi penempatan. Rotasi libur tetap harus direncanakan. Sehingga setiap
mentor mempunyai kesempatan. Mentor bekerja dengan mentee minimal 3 dari 5
shift (RCN 2002). Kondisi untuk mempelajari ketrampilan memerlukan petunjuk
dari mentor yang membagikan pengalaman praktek agar para mentee tahu apa yang
harus dilakukan, bagaiman melakukan tindakan, latihan ketrampilan, serta
menerima hasil belajarnya. Untuk itu mentee perlu mendapatkan bimbingan dari
mentor untuk mempraktekan kegiatan, berfikir dan merefleksikannya.
Orientasi.
Sebelum masuk ke
tempat praktek mentee harus sudah mendapatkan pembekalan terutama tentang
tindakan-tindakan yang sering dilakukan di tempat praktek dan kasus-kasus yang
ada, minimal sebelum ketempat praktek mentee sudah dinyatakan lulus dalam
mengikuti lab skiill dan tercatat dalam portofolio mentee.
Interview Kemajuan
Melakukan kontrak
dengan mentee untuk :
Initial interview, Intermediate interview, Final
interview. Initial Interview, Perlu dilakukan : Cari tahu tentang tahap training
mente, Bantu mentee untuk meyusun tujuan yang bisa dicapai, Tanyakan jika
mereka punya tugas atau pengkajian, Kenalkan mereka kepada tempat praktek, Cari
tahu jika mereka mempunyai kecemasan spesifik, Beri dukungan mereka untuk
self-assesment setiap stage.
Intermediate Interview, Perlu dilakukan :
Tanyakan
pendapat yang lebih luas dari staff lain, Dukung mentee untuk mengkaji diri
sendiri, Klarifikasi setiap point yang di buat, Berikan saran untuk perbaikan
yang sifatnya positif, Catat point yang dibuat oleh mentee, Lihat kembali
perkembangan mentee, Dorong mentee untuk menjawab pertanyaan, Pastikan privacy
untuk wawancara baik secara interpersonal maupun intrapersonal, Kontak dengan
institusi pendidikan untuk proses evaluasi bila ada hal penting yang perlu
disampaikan.
Hal-hal yang jangan
dilakukan: Perubahan tiba-tiba pada mentee, Hanya menggunakan opini mentor
sendiri, Final Interview, Perlu dilakukan :
Tanyakan mentee untuk mengisi self
assesment lagi, Hubungi institusi pendidikan bila ada hal penting.
Jangan
dilakukan :
Takut mengatakan bahwa mentee belum berhasil pada kasus tersebut.
Evaluasi :
Mentee : praktek mereka harus dievaluasi sebagai bagian dari proses
audit pendidikan, Mentor seharusnya diundang untuk mengevaluasi pengalaman
mereka dalam memfasilitasi pengalaman pembelajaran dari mentee, Evaluasi ini
harus sesuai dengan monitor kualitas lokal dan pemerintah.
Selanjutnya bagaimana pelaksanaan Metode Mentoring