Website ini berisikan artikel terbaru tentang trend & issue Ilmu Keperawatan.

Form Asuhan Keperawatan Gawat Darurat

 Form Asuhan Keperawatan Gawat Darurat 2020


Share:

Jurnal Keperawatan Terakreditasi Sinta 3

Jurnal Keperawatan Terakreditasi Sinta 3

Daftar Jurnal Keperawatan Terakreditasi Sinta 3 sebagai berikut :

jurnal keperawatan terakreditasi sinta 3




NurseLine Journal (NLJ) adalah artikel jurnal ilmiah keperawatan. Jurnal yang diterbitkan oleh Jurusan Keperawatan, Universitas Jember bekerja sama dengan Asosiasi Perawat Nasional Indonesia di Jember (DPD PPNI Kabupaten Jember). NurseLine Journal (NLJ) adalah jurnal open source (e-journal) untuk perawat, profesi perawatan kesehatan, dan peneliti. NLJ memiliki p-ISSN 2540-7937 dan e-ISSN 2541-464X. Jurnal NurseLine diterbitkan dua kali dalam setahun, Mei dan November. NurseLine Journal menerima artikel penelitian dan artikel tinjauan pustaka asli yang belum dipublikasikan di media lain atau jurnal ilmiah lainnya. Sekarang, NLJ telah diindeks oleh SINTA dengan Peringkat ke-3.

Fokus dan cakupan jurnal termasuk:
1.   Perawatan medikal bedah (Dewasa)
2.   Perawatan darurat dan kritis
3.   Keperawatan gerontologis
4.   Keperawatan komunitas
5.   Perawatan kesehatan keluarga
6.   Perawatan kesehatan mental
7.   Keperawatan anak
8.   Perawatan maternitas
9.   Kepemimpinan dan manajemen keperawatan
10. Pengobatan Pelengkap dan Alternatif (CAM) dalam keperawatan
11. Pendidikan keperawatan




Jurnal Kebidanan dan Keperawatan 'Aisyiyah diterbitkan sejak Juni 2005 dengan ISSN 1858-0610 (cetak), ISSN 2477-8184 (online) oleh STIKES' Aisyiyah Yogyakarta. Sejak Maret 2016 Jurnal Kebidanan dan Keperawatan Aisyiyah diterbitkan oleh Universitas 'Aisyiyah Yogyakarta. Jurnal Kebidanan dan Keperawatan 'Aisyiyah diterbitkan 2 kali setahun pada bulan Juni dan Desember. Berisi tulisan-tulisan yang diangkat dari hasil penelitian di bidang kebidanan dan keperawatan.

Jurnal ini telah DIAKREDITASI oleh Akreditasi Jurnal Nasional (ARJUNA) yang Dikelola oleh Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi, Republik Indonesia dengan Kelas Dua (Peringkat 3, Sinta 3) sejak tahun 2016 hingga 2020 berdasarkan keputusan No. 21 / E / KPT / 2018.

Setiap artikel yang ditujukan kepada staf editorial. Akan dipilih melalui proses Tinjauan Awal oleh Dewan Editorial. Kemudian, artikel akan dikirim ke peer reviewer dan akan masuk ke seleksi berikutnya oleh Blind Review Process. Setelah itu, artikel akan dikembalikan kepada penulis untuk direvisi. Proses ini memakan waktu satu bulan untuk waktu maksimum. Untuk setiap naskah, peer reviewer akan menilai aspek substansial dan teknis, peer reviewer yang berkolaborasi dengan Jurnal Kebidanan dan Keperawatan 'Aisyiyah.

Cakupan Jurnal diantaranya :
  1. Kehamilan
  2. Tenaga kerja
  3. Post Partum
  4. Patologi
  5. Komunitas kebidanan
  6. Rencana keluarga
  7. Kesehatan reproduksi
  8. Perawatan Darurat
  9. Perawatan Bersalin
  10. Perawatan Kesehatan Mental
  11. Perawatan Medis
  12. Perawatan Masyarakat

DOI Prefix 10.31101 by Crossref
Sinta Score S3




Jurnal Pendidikan Keperawatan Indonesia (JPKI) adalah sarana pengembangan dan publikasi karya ilmiah. Sebagai media bagi para peneliti, dosen dan praktisi keperawatan dan kesehatan. JPKI adalah jurnal cetak. dan elektronik dengan sistem open access journal.

JPKI menerbitkan artikel-artikel dalam lingkup keperawatan. dan kesehatan secara luas namun terbatas terutama bidang pendidikan keperawatan. Artikel harus merupakan hasil penelitian, studi kasus, hasil studi literatur, konsep keilmuan, pengetahuan dan teknologi yang inovatif dan terbaharu dalam lingkup ilmu keperawatan baik dalam skala nasional dan internasional. Artikel akan ditelaah secara peer review. oleh mitra bestari dari berbagai institusi. 

Jurnal JPKI telah terkareditasi. oleh RISTEKDIKTI dengan SINTA Score 3 berdasarkan SK 34/E/KPT/2018
e-ISSN 2477-3743  p-ISSN 2541-0024




Jurnal Keperawatan adalah jurnal peer-review yang diterbitkan oleh Jurusan Keperawatan di Fakultas Ilmu Kesehatan, Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) dan berafiliasi dengan Asosiasi Perawat Nasional Indonesia (INNA) Malang, yang berfokus pada beberapa masalah di bidang keperawatan. Volume pertama diterbitkan pada 2010, dan diterbitkan dua kali setahun, diterbitkan pada Januari dan Juli.

Jurnal Keperawatan bertujuan untuk menyediakan forum dan pertemuan antara peneliti dan praktisi dalam bidang terkait keperawatan. Jurnal ini hanya menerima artikel dari hasil penelitian asli (prioritas utama), artikel studi kasus (bukan prioritas), dan artikel ulasan ilmiah yang baru (bukan preferensi). Jurnal Keperawatan adalah publikasi ilmiah untuk penelitian luas dan topik kritik dalam studi keperawatan, tetapi tidak terbatas pada isu-isu berikut: keperawatan anak, kesehatan wanita dan anak dalam keperawatan, keperawatan kesehatan masyarakat, keperawatan psikiatrik, keperawatan bedah medis, keperawatan darurat dan bencana, dan pendidikan keperawatan.

Jurnal Keperawatan UMM telah diakreditasi oleh KEMENRISTEKDIKTI No. 21 / E / KPT / 2018 (Sertifikat Akreditasi)
p-ISSN: 2086-3071 | e-ISSN: 2443-0900




Indonesian Nursing Journal of Education and Clinic (INJEC) adalah jurnal penelitian peer-review resmi dari Asosiasi Institusi Pendidikan Nurse Indonesia (AIPNI). Jurnal ini bertujuan untuk mempromosikan kemajuan dalam keperawatan dan perawatan kesehatan melalui penyebaran temuan penelitian terbaru. INJEC mencakup beragam topik keperawatan seperti pendidikan keperawatan, praktik klinis, masalah keperawatan lanjutan, dan kebijakan terkait profesi keperawatan. Jurnal ini menerbitkan dua edisi per tahun pada Juni dan Desember. Pembaca yang dituju INJEC termasuk pendidik perawat, peneliti, manajer, dan praktisi perawat di semua tingkatan.

Jurnal Keperawatan Indonesia dari Pendidikan dan Klinik menyambut pengajuan di bidang ilmu keperawatan dan praktik. Fokus dan Ruang Lingkup:

  1. Dasar Keperawatan
  2. Manajemen dalam Keperawatan
  3. Keperawatan medis-bedah
  4. Perawatan kritis Keperawatan
  5. Perawatan Kesehatan Masyarakat
  6. Perawatan Kesehatan Mental
  7. Perawatan Geriatri
  8. Perawatan Keluarga
  9. Perawatan Bersalin
  10. Kesehatan perempuan
  11. Perawatan Anak
  12. Pendidikan Keperawatan

Sunber :

http://sinta2.ristekdikti.go.id/journals?q=&search=1&sinta=3
Share:

Jurnal Keperawatan terakreditasi Sinta 2


Jurnal Keperawatan terakreditasi Sinta 2



Penelusuran data ilmiah tentang keperawatan dapat dilakukan melalui jurnal. Jurnal telah dilakukan standardisasi melalui akreditasi. Jurnal Keperawatan terakreditasi Sinta 2 merupakan sarana untuk mencari bahan kajian ilmiah yang terakreditasi. Berikut adalah beberapa daftar Jurnal Keperawatan terakreditasi Sinta 2 :

jurnal keperawatan terakreditasi sinta 2





Jurnal Keperawatan Padjadjaran adalah jurnal yang diterbitkan oleh Fakultas Keperawatan di Universitas Padjadjaran. Jurnal Keperawatan Padjadjaran merupakan jurnal peer review. menyediakan fasilitas akses terbuka untuk artikel ilmiah yang diterbitkan oleh prinsip-prinsip yang memungkinkan penelitian gratis tersedia bagi publik untuk mendukung pertukaran ilmiah global. Jurnal Keperawatan Padjadjaran diterbitkan tiga kali setahun, khususnya pada bulan April, Agustus, dan Desember.

Jurnal Keperawatan Padjadjaran menerbitkan makalah di bawah Atribusi Creative Commons - Lisensi Internasional Non Komersial 4.0. Ruang lingkup jurnal adalah bidang keperawatan dan kesehatan. Jurnal Keperawatan Padjadjaran menyediakan akses terbuka ke publik untuk membaca abstrak dan makalah lengkap.

Artikel yang dikirim ke jurnal akan disaring oleh editor. Memutuskan apakah artikel akan dikirim ke pengulas atau tidak. Artikel akan dikirim untuk menjadi pengulas dan kembali ke penulis untuk direvisi. Proses ini memakan waktu sekitar tiga bulan. Para pengulas memiliki keahlian dalam bidang keperawatan dan kesehatan.

Jurnal Keperawatan Padjadjaran has been accredited by Directorate General of Higher Education, The Ministry of Research, Technology and Higher Education of Indonesia based on letter No. 1/E/KPT/2015 on October 24, 2015.
ISSN 2338 5324
EISSN  2442 7276
DOI: 10.24198/JKP





Fokus Jurnal Keperawatan Indonesia adalah penyebaran informasi yang berkaitan dengan penelitian keperawatan dan studi berbasis bukti tentang masalah keperawatan perkotaan di negara-negara berpenghasilan rendah. Ini mencakup isu-isu khusus tentang pendidikan, praktik, dan penelitian. Jurnal ini juga mempertimbangkan presentasi pengetahuan yang baik terkait dengan memperkuat sistem perawatan kesehatan yang mencakup tenaga kesehatan, dan kebijakan kesehatan. Kami menerima surat dan komentar dari artikel kami yang diterbitkan. Semua kontribusi yang diajukan. akan menjalani proses peer-review double blind. sesuai dengan kriteria standar.

Judul jurnal singkatan adalah JKI, berarti Nursing Journal of Indonesia (dalam bahasa Inggris). JKI diterbitkan oleh Universitas Indonesia. 

JKIpISSN: 1410-4490
eISSN: 2354-9203
Accredited (2017-2022) by Directorate General of Research and Development Strengthening of the Ministry of Research, Technology and Higher Education of the Republic of Indonesia (No: 51/E/KPT/2017) with Sinta Score S2.





Jurnal Keperawatan Soedirman (JKS) adalah peer review dan jurnal akses terbuka yang menerbitkan karya ilmiah di bidang keperawatan dan ilmu kesehatan (pISSN: 1907-6673, e-ISSN: 2579-9320). Jurnal ini didirikan pada tahun 2006 dan dikembangkan oleh Departemen Keperawatan, Fakultas Ilmu Kesehatan, Universitas Jenderal Soedirman

Jurnal Keperawatan Soedirman (JKS) mencakup semua bidang keperawatan termasuk penelitian dasar dalam keperawatan. diantaranya keperawatan manajemen, gawat darurat, dan keperawatan kritis, keperawatan medis-bedah. serta keperawatan jiwa, keperawatan maternitas, keperawatan anak, keperawatan gerontik, keperawatan komunitas, keperawatan pendidikan, keperawatan keluarga. serta pengobatan komplementer dan alternatif (CAM) dalam keperawatan.

JKS diterbitkan oleh Universitas Jenderal Soedirman.





Nurse media Journal of Nursing (e-ISSN: 2406-8799, p-ISSN: 2087-7811) adalah jurnal internasional yang menyediakan forum untuk menerbitkan karya ilmiah praktisi perawat, akademisi, dan peneliti.

Fokus dan lingkup jurnal termasuk keperawatan medikal bedah, keperawatan gawat darurat, keperawatan gerontik, keperawatan komunitas, keperawatan jiwa, keperawatan anak, keperawatan maternitas, kepemimpinan dan manajemen keperawatan, pengobatan komplementer dan alternatif (CAM) dalam keperawatan, dan pendidikan keperawatan.

Jurnal ini diterbitkan secara teratur pada bulan Juni dan Desember setiap tahun. Mulai tahun 2020, jurnal akan menerbitkan tiga edisi setiap tahun, yaitu pada bulan April, Agustus, dan Desember

Jurnal ini telah diakreditasi oleh Akreditasi Jurnal Nasional (ARJUNA) yang dikelola oleh Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi, Republik Indonesia dengan Kelas Dua (Sinta 2) sejak 2016 hingga 2020 (Keputusan No. 30 / E / KPT / 2018 ).




References :


Share:

Bagaimana Mentorship dalam Pendidikan Klinik

Bagaimana Mentorship dalam Pendidikan Klinik


Pada proses pembelajaran klinis dengan metode mentorship ini perlu dukungan dari 3 komponen yaitu Mentor, Institusi Pendidikan Tinggi dan Instansi lahan praktek. 
Berdasarkan 3 komponen tersebut memiliki tanggung jawab masing-masing diantaranya, tanggungjawab Mentor: Mempersiapkan peserta didik untuk mampu melaksanakan peran perawat, Berbagi pengetahuan dengan pasien, Mempunyai kesempatan dan mendapatkan pengalaman belajar, Menyediakan waktu untuk memberikan umpan balik, memonitor dan mencatat setiap kemajuan yang didapat mentee, Mengkaji kemampuan dan keselamatan pasien dan dilakukan dokumentasi, Memberikan umpan balik dengan tujuan membangun mentee dengan cara memberikan saran bagaimana cara untuk meningkatkan kemampuan, Melaporkan setiap insiden buruk kepada menager senior, Memberi kuliah dan mempraktekan cara mengorganisir permasalahan sesuai dengan kebutuhan, Selalu aktiv mengikuti perkembangan ilmu, Terlibat dalam pengawasan klinis mentee. 

Tanggungjawab Institusi Pendidikan Tinggi: Mengerjakan collaboratively dengan pihak lahan praktek, Mendukung mentor dan mentee tetap terjalin komunikasi, Memastikan terjadi satu sistem komunikasi yang pada tempatnya, Mengomunikasikan perubahan apapun yang terjadi kebagian program, Melakukan satu sistem evaluasi yang efektif pada tempatnya. 

Tanggungjawab Penyedia Lahan Praktek: Mempersiapkan mentor sebaik-baiknya, Melakukan collaboratively dengan HEIs (pendidikan), Menyediakan kesempatan belajar untuk mentee, Mengakui adanya kompleksitas dari peran mentor, Mengidentifikasi dan mendukung kebutuhan mentor, Mengevaluasi kinerja mentor, Menyediakan lingkungan yang mendukung proses belajar dan mengajar, Memberikan motivasi pada mentee untuk berusaha berkembang. NMC merekomendasikan secara normal seorang mentor tidak boleh membantu lebih dari tiga mentee (a,b,c, 2006. Murray. Main, 2005).

Setiap metode pembelajaran memiliki keuntungan dan kerugian, berikut adalah beberapa keuntungan dan kerugian metode mentorship berdasarkan komponen yang mempengaruhi.
Keuntungan Mentor (Pembimbing Klinik) :
1.     Mentor akan belajar untuk melakukan refleksi terhadap perspektif yang luas.
2.     Mengembangkan pandangan baru tentang masalah yang mungkin muncul
3.     Kesempatan untuk melangkah diluar rutinitas
4.     Menjadi lebih objektiv
5.     Memberikan kontribusi positif untuk pengembangan individu dan organisasi.

Keuntungan Mentee (Peserta Didik) :
1.     Perpindahan fundamental dalam ketrampilan individu dan kemawasdirian
2.     Pengembangan pendekatan seumur hidup untuk belajar mandiri
3.     Meningkatkan penerimaan untuk kompetensi manajerial
4.     Mengembangkan jaringan yang luas dari penyedia layanan
5.     Meningkatkan kapasitas untuk “kemampuan belajar mengaplikasikan”
6.     Meningkatkan kemampuan sebagai sumber ide dan praktek dari pandangan organisasi dan di intergrasikan kedalam dirinya
7.      Meningkatkan mawas diri, otonomi dan percaya diri.

Kerugian Mentorship :
1.     Memerlukan waktu
2.     Kesempatan dan biaya untuk karyawan,
3.     Saat stress atau krisis konseling dibutuhkan
4.     Saat hubungan menjadi disfungsional.

Penyebab Mentoring tidak berjalan dengan baik :
Dumpers / sampah : tidak “mendapat” pada akhir proses,
Blockers / hambatan : menghindari pertemuan dengan orang yang dibutuhkan, Destroyers / rusak: kegagalan yg berulang, menyebabkan terlihat tidak penting, mencari kesalahan ( a,b, 2006. 2007).

Metode pembelajaran klinis dengan mentorship memerlukan tahap evaluasi pembelajaran. Suatu evaluasi dikatakan baik sebagai suatu alat pengukur bila memenuhi ciri : valid, reliable, objektif, praktis, dan ekonomis (a,b,c).

1) Validitas

Sebuah tes tersebut valid apabila tes tersebut dapat mengukur apa yang hendak diukur. Untuk mendapatkan tes yang valid, dengan demikian isi dan kedalaman tes perlu disesuaikan dengan tujuan atau sasaran belajar. Kesesuaian isi tes dengan tujuan belajar validitas isi atau “content validity” validitas dapat diupayakan dengan cara menyusun kisi-kisi soal ataupun blueprint yang diserahkan kepada mentor.

2) Reliabilitas

Kata reliabilitas berasal dari bahasa Inggris reliable yang berarti dapat dipercaya. Jadi pengertian tes yang mempunyai reliabilitas berarti tes tersebut mempunyai sifat dapat dipercaya. Apabila memberikan hasil yang tetap bila diujikan berkali-kali. Sebuah tes dikatakan reliable apabila hasil tersebut menunjukkan ketetapan. Dngan kata lain jika kepada para peserta didik (mentee) diberikan tes yang sama pada waktu yang berlainan, maka setiap peserta didik akan tetap berada dalam urutan (ranking) yang sama dalam kelompoknya.

3) Obyektifitas

Dalam pengertian sehari-hari telah diketahui bahwa objektif berarti tidak adanya unsur pribadi yang mempengaruhi. Suatu tes dapat dikatakan memiliki objektifitas. Apabila pelaksanaan tes tidak ada faktor luar yang mempengaruhi. Hal ini terutama terjadi pada sistem scoring. Menekankan ketetapan (consistency). Sedangkan reliabilitas menekankan ketetapan dalam hasil tes.

4) Praktikabilitas (Practicability)

Sebuah tes dikatakan memiliki praktibilitas yang tinggi. Apabila tes tersebut bersifat praktis, kemudian mudah melaksanakan, lalu mudah diperiksa dan petunjuk teknisnya jelas. Hal ini berupa pendampingan mentor saat ujian dengan mentee.

5) Ekonomis

Yang dimaksud ekonomis adalah pelaksanaan tes tersebut tidak membutuhkan biaya yang mahal, tenaga yang banyak maupun waktu yang lama (Nursalam, Efendi. 2008).

Berdasarkan analisa evaluasi mentorship tepat digunakan sebagai metode pembelajaran klinis karena memenuhi 5 prinsip dalam evaluasi pembelajaran. Berdasarkan Studi literatur ini dapat disimpulkan bahwa mentoring adalah suatu peran yang mana mampu memberi dukungan dan semangat, mendengar, memfasilitasi mentee (peserta didik). Seorang mentor harus mempunyai pengetahuan yang bagus. Lingkungan kerja dari mentee untuk lebih banyak memberikan advis. Saran juga diperlukan tetapi mereka juga butuh “ekstra skill-set” seputar proses mentorship. Untuk lebih memastikan mentee mendapatkan keuntungan yang maksimum. 

Peran dari seorang mentor adalah Sebagai figur “ayah/ibu”, guru, role model, konselor yang bisa di dekati, pemberi saran yang dipercaya, sebagai penantang, motifator, orang yang memberi nominasi, sebagai orang yang lebih tua, senior, membetulkan- Hubungan hirarki.

Baca Juga : Pendidikan Klinik

Tiga komponen penyelenggara pembelajaran klinik model mentorship, yaitu mentor, penyelenggara lahan praktek, dan pendidikan, masing-masing memiliki tanggung jawab yang mana tujuannya untuk penyelenggaraan pembelajaran klinik model mentorship. Di dalam pelaksanaan pembelajarn klinik metode mentorship harus dialkukan evaluasi secara berkelanjutan. 

Penerapan pembelajaran klinik dengan metode mentorship ada sisi yang menguntungkan tetapi juga ada kerugiannya, tetapi kerugian tersebut bisa diminimalisir atau bahkan bisa dicegah apabila dalam pelaksanaannya didasari atas tujuan untuk menciptakan generasi perawat handal dan profesional serta sebelum penerapan sudah dilakukan persiapan sebaik mungkin (a,b,c).


     
Daftar Pustaka

a______2004. A Guide to Percepthorship and Mentorship. Canadian Nurse Association.

b______.2007. Guidance for mentors of nursing students and midwives. Second edition Published by the Royal College of Nursing 20 Cavendish Square London W1G 0RN

c______2006.Training Guide for Volunteer Mentors. www.beamentor.org

d______2010. Mentoring. British Journal of Hospital Medicine, February 2010, Vol 71, No 2

Aik. Halarie.2000. Teaching and assessing in nursing: A worthremembering Educational experience. Health Science Journal. http://www.hsj.gr

Handayani, Nunung. 2012. Penerapan Metode Mentorship Untuk Meningkatkan Kompetensi Mahasiswa Pada Pembelajaran Klinik Keperawatan (Studi Pada Mahasiswa Akper Dr. Soedono Madiun Di RSUD Caruban). UNS Solo.

Murray, Cyril. Main, Andrew . 2005. Role modelling as a teaching method for student mentors. Vol 101. No 26. www.nursingtimes.net

Moberg, D.J. Velasquez 2004. The Ethics of Mentoring Business Ethics Quarterly; Volume 14, Issues 1. Available, Online at http://www.itl.usyd.edu.au/community/moberg.

Nurhadi. (2004). Pembelajaran Kontekstual dan Penerapannya dalam Kurikulum Berbasis Kompetensi (KBK). Malang: UM Press

Nursalam & Ferry Efendi. (2008). Pendidikan dalam Keperawatan. Jakarta: Salemba Medika

Nurachmach, E. (2007). Paradigma pencapaian kompetensi pada pendidikan ners dengan model preceptorship dan mentorship. Disampaikan pada Pelatihan Nasional Preceptorship dan Mentorship untuk Pendidikan Ners. Yogyakarta, 12 – 14 Februari 2007.
Share:

Mentoring sebagai Pendidikan Klinis Keperawatan

Mentoring sebagai Pendidikan Klinis Keperawatan
mentoring


Mentoring sebagai Pendidikan Klinis Keperawatan. Definisi dari mentoring adalah orang yang lebih terampil/berpengalaman bersedia memberikan pengajaran kepada orang dengan ketrampilan/pengalaman sedikit, dengan tujuan yang disepakati oleh orang yang mempunyai pengalaman lebih sedikit untuk menambah dan mengembangkan kompetensi yang spesifik (Murray, Owen. 1991). 

Dari definisi tersebut diatas bisa disimpulkan bahwa mentoring adalah:Support (dukungan), Encouragement (memberi semangat), Listening (mendengar), Facilitation of Self-Reliance (memfasilitasi), Mentoring bukan “Evaluation”. Jadi seorang mentor harus mempunyai pengetahuan yang cukup, untuk lebih banyak memberikan saran. Serta mereka juga butuh “ekstra skill-set” seputar proses mentorship untuk memastikan mentee mendapatkan keuntungan yang maksimum. Tiga Pendekatan Mentoring menurut Morton-Cooper & Palmer (a,b,c,d):

1. Classical mentoring, Sebagai pilihan, hubungan informal alamaiah. Kemampuan dalam emosional, organisasional, dan istilah profesional.

2. Contract mentoring, Sebagai tambahan , membuat hubungan organisasional biasanya berfokus pada fungsi spesifik yang membantu.

3. Pseudomentoring, Mentoring dalam dalam “penampilan” , istilah yang singkat dan fokus yang jelas, misalnya dukungan dalam penempatan pencapaian yang spesifik, tujuan yang sempit.

Dalam tatanan pendidikan klinis keperawatan Peran Pembimbing Klinik Sebagai Mentor menjadi sangat penting. Hal-hal yang harus dimiliki seorang mentor adalah ;
Siap untuk mengambil peran sebagai mentor bagi mentee, 
Membagi pengetahuan tentang perawatan pasien dan berlaku sebagai positif role model, 
Familiar dengan program study mentee dan melakukan dokumentasi pengkajian, 
Mengidentifikasi kesempatan belajar dan pengalaman belajar sebagai proses yang terencana, 
Mengobservasi mentee melakukan ketrampilan dalam supervisi sesuai level yang sesuai, 
Menyediakan waktu untuk refleksi, feedback, monitoring dan dokumentasi kemajuan mentee, 
Mengkaji kompetensi dan keamanan pasien, menjaga dalam dokumentasi pengkajian, 
Memberikan kepada mentee feedback membangun, 
dengan menyarankan bagaimana meningkatkan untuk peningkatan kemajuan mentee, 
Melaporkan setiap insiden yang tidak diinginkan atau hal penting kepada manajer senior anda dan institusi pendidikan, 
Bekerja sama dengan dosen dan staf pendidikan klinik bila diperlukan. 
Memelihara pengetahuan profesional termasuk ikut pertemuan “mentorship updates”. Ikut dalam supervisi klinik dan merfleksikan hubungan ini ke dalam peran tersebut Mencatat pengalaman mentoring anda sebagai bukti pengembangan professional. (Murray. Main, 2005).

Berdasarkan peran pembimbing klinik sebagai mentor, secara garis besar peran seorang mentor adalah bertujuan untuk membantu mentee dalam bentuk perilaku mendukung dalam hal-hal positif, membantu dalam persiapan selama proses pembelajaran, memberikan berbagai informasi/intruksi yang dibutuhkan mentee, memberi kesempatan untuk ekspresi diri, menggali respon dan implikasi terhadap keperawatan dan menghubungkannya dengan keperawatan yang akan datang, serta melakukan evaluasi. Proses dalam melakukan mentoring, diantaranya (b,c) :

Persiapan Penempatan

Nama mentor sebaiknya disampaikan untuk setiap mentee dengan penempatan area dan total durasi penempatan. Rotasi libur tetap harus direncanakan. Sehingga setiap mentor mempunyai kesempatan. Mentor bekerja dengan mentee minimal 3 dari 5 shift (RCN 2002). Kondisi untuk mempelajari ketrampilan memerlukan petunjuk dari mentor yang membagikan pengalaman praktek agar para mentee tahu apa yang harus dilakukan, bagaiman melakukan tindakan, latihan ketrampilan, serta menerima hasil belajarnya. Untuk itu mentee perlu mendapatkan bimbingan dari mentor untuk mempraktekan kegiatan, berfikir dan merefleksikannya.

Orientasi.

Sebelum masuk ke tempat praktek mentee harus sudah mendapatkan pembekalan terutama tentang tindakan-tindakan yang sering dilakukan di tempat praktek dan kasus-kasus yang ada, minimal sebelum ketempat praktek mentee sudah dinyatakan lulus dalam mengikuti lab skiill dan tercatat dalam portofolio mentee.

Interview Kemajuan

Melakukan kontrak dengan mentee untuk : 
Initial interview, Intermediate interview, Final interview. Initial Interview, Perlu dilakukan : Cari tahu tentang tahap training mente, Bantu mentee untuk meyusun tujuan yang bisa dicapai, Tanyakan jika mereka punya tugas atau pengkajian, Kenalkan mereka kepada tempat praktek, Cari tahu jika mereka mempunyai kecemasan spesifik, Beri dukungan mereka untuk self-assesment setiap stage.

Intermediate Interview, Perlu dilakukan :
Tanyakan pendapat yang lebih luas dari staff lain, Dukung mentee untuk mengkaji diri sendiri, Klarifikasi setiap point yang di buat, Berikan saran untuk perbaikan yang sifatnya positif, Catat point yang dibuat oleh mentee, Lihat kembali perkembangan mentee, Dorong mentee untuk menjawab pertanyaan, Pastikan privacy untuk wawancara baik secara interpersonal maupun intrapersonal, Kontak dengan institusi pendidikan untuk proses evaluasi bila ada hal penting yang perlu disampaikan. 

Hal-hal yang jangan dilakukan: Perubahan tiba-tiba pada mentee, Hanya menggunakan opini mentor sendiri, Final Interview, Perlu dilakukan : 
Tanyakan mentee untuk mengisi self assesment lagi, Hubungi institusi pendidikan bila ada hal penting. 
Jangan dilakukan : 
Takut mengatakan bahwa mentee belum berhasil pada kasus tersebut. 
Evaluasi : 
Mentee : praktek mereka harus dievaluasi sebagai bagian dari proses audit pendidikan, Mentor seharusnya diundang untuk mengevaluasi pengalaman mereka dalam memfasilitasi pengalaman pembelajaran dari mentee, Evaluasi ini harus sesuai dengan monitor kualitas lokal dan pemerintah.





Selanjutnya bagaimana pelaksanaan Metode Mentoring
Share:

Nurse Station

Artikel Pilihan

Form Asuhan Keperawatan Gawat Darurat

 Form Asuhan Keperawatan Gawat Darurat 2020 Memuat…

Popular

Powered by Blogger.

Recent Posts

Theme Support

Need our help to upload or customize this blogger template? Contact me with details about the theme customization you need.